1. Awan Mammatus
Awan mammatus merupakan fenomena atmosfer langka yang dibedakan dengan kantong-kantong bulat yang menggantung dari lapisan bawah awan. Awan ini biasanya terbentuk di bagian atas awan cumulonimbus pada periode turbulensi intens dan kelembapan tinggi. Awan ini muncul setelah badai dahsyat, ketika massa udara hangat dan dingin bentrok secara dramatis. Meskipun tampak mengerikan, awan mammatus tidak berbahaya dan terbentuk oleh proses konvektif dan udara lembap yang jatuh.
2. Fingers of Death (brinikel)
Jemari kematian merupakan fenomena bawah laut langka yang dikenal brinicles atau stalaktit es yang tumbuh dengan cepat menurun dari air asin dingin. Fenomena ini terbentuk di laut kutub ketika air garam sangat dingin terlepas dari es laut yang baru terbentuk, membekukan air sekitarnya saat terjadi kontak. Brinicle bergerak begitu cepat ke bawah sehingga makhluk laut di kalurnya akan langsung membeku, meninggalkan jejak terumbu karang dan bintang laut yang membeku di dasar laut.
3. Pelangi Kabut (Fogbow)
Pelangi kabut merupakan peristiwa atmosfer yang menyerupai pelangi namun hampir tidak berwarna. Pelangi ini terbentuk ketika sinar matahari yang tersebar berinteraksi dengan tetesan air kecil di dalam kabut (kurang dari 0,05% mm) yang terlalu kecil untuk menghasilkan warna spektrum yang jelas seperti tetesan hujan. Pelangi kabut paling sering terlihat di pagi hari di atas ladang, pegunungan, atau area berair, terutama dalam kondisi awan rendah dan dengan kelembapan tinggi. Secara visual, pelangi kabut terlihat seperti lengkungan berwarna putih atau pastel pudar.
4. Kilat Abadi Venezuela
Juga dikenal sebagai kilat Catatumbo, fenomena ini terjadi di mana Sungai Catatumbo mengalir ke Danau Maracaibo di Venezuela. Terjadi hingga 260 kali per tahun, badai petir yang kuat menyala selama berjam-jam. Ini terjadi karena pertemuan udara hangat dari dana, kondisi lembap, dan udara dingin yang turun dari Pegunungan Andes. Elemen-elemen ini bergabung menciptakan pelepasan listrik hampir terus-menerus yang terlihat sejauh ratusan kilometer.
5. Moonbow (Pelangi Bulan)
Pelangi bulan atau Moonbow adalah atmosfer langka yang terjadi di malam hari ketika cahaya bualan dibiaskan dan dipantulkan dalam tetesan air seperti pelangi di siang hari. Agar dapat terlihat, bulan harus dalam bentuk purnama atau nyaris purnama, langit cerah, dan harus ada sumber kabut atau semburan air di dekatnya, seperti air terjun. Karena cahaya bulan biasanya terlihat putih atau pucat, dan sering terlihat di dekat Air Terjun Victoria di Afrika atau Yosemite di AS.
6. Glory (Cahaya Kudus)
Glory merupakan fenomena optik atmosfer yang muncul sebagai cincin berwarna konsentris yang mengelilingi bayangan pengamat yang dipantulkan ke awan atau kabut. Ini terbentuk ketika cahaya matahari tersebar dan dibiaskan oleh tetesan ait kecil. Glory paling sering diamati dari tempat tinggi, seperti puncak gunung atau jendela pesawat, ketika bayangan pengamat diproyeksikan ke permukaan berkabut. Cincin-cincinnya biasanya lebih redup daripada pelangi, namun menciptakan efek halo bercahaya yang khas.
7. Cappuccino Pesisir (Busa Laut)
Busa laut atau kadang disebut "cappuccino persisi" terbentuk ketika materi organik , seperti alga atau plankton yang membusuk bercampur, bercampur dengan air laut di dalam air sehingga menghasilkan busa tebal yang menyerupai lapisan berbuih di permukaan cappuccino. Fenomena ini terutama menjadi sering terjadi setelah badai di pesisir Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan, lokasi di mana mekar alga sering terjadi.
8. Fenomena cahaya sementara (TLEs)
TLEs merupakan fenomena atmosfer di tanah tinggi, termasuk sprites, elves, dan blue jets. Kilatan cahaya yang sangat singkat ini terjadi di atmosfer atas, antara 40 dan 100 km di atas permukaan tanah, selama badai petir kuat terjadi. Sprites muncul sebagai kilatan bercabang berwarna merah elves sebagai cakram bercahaya, dan blue jets seperti kerucut sempit berwarna biru yang menyembur ke atas. Mereka terjadi karena adanya interaksi antara sambaran petir kuat dan ionosfer, dan biasanya terjadi di atas sistem badai besar.
9. Awan Morning Glory
Morning Glory adalah jenis langka dari awan gulung yang muncul sebagai formasi silindris panjang yang membentang ratusan kilometer. Paling umum terlihat di Australia utara, khususnya di atas Semenanjung Cape York, antara bulan September hingga November. Awan ini tercipta akibat adanya interaksi angin laut dan inversi suhu yang menghasilkan gelombang atmosfer kuat. Secara visual, awan Morning Glory menyerupai tabung raksasa yang bergerak dan dapat melaju hingga 60 km/jam.
10. Badai Petir Pluto (Kilat Vulkanik)
Fenomena yang disebut sebagai "Badai Petir Pluto" merujuk pada fenomena kilat vulkanikatau pelepasan listrik yang terjadi dalam awan abu selama letusan gunung berapi. Hal ini disebabkan oleh gesekan antara abu, batu, dan gas, yang menyebabkan penumpukan listrik statis dan kilatan petir. Fenomena dramatis ini sering terlihat selama letusan besar di tempat-tempat seperti Islandia, Jepang, atau Semenanjung Kamchatka di Rusia. Kilatan tersebut bisa sangat intens hingga menerangi seluruh langit dan terlihat bahkan dari luar angkasa.
-
Grand Choice
Contest by
InstaForexInstaForex always strives to help you
fulfill your biggest dreams.GABUNG KONTES -
Chancy DepositIsi akun Anda sebesar $3000 dan dapatkan $1000 lebih banyak!
Pada Oktober kami mengundi $1000 dalam promo Chancy Deposit!
Dapatkan kesempatan untuk menang dengan melakukan deposit sebesar $3000 pada akun trading Anda. Setelah memenuhi persyaratan ini, Anda telah menjadi partisipan promo.GABUNG KONTES -
Trade Wise, Win DeviceTop up akun anda dengan dana minimal $500, daftar kontes, dan dapatkan peluang untuk memenangkan perangkat seluler.GABUNG KONTES