Pada hari Selasa, penjualan emas tidak melemah untuk hari ketiga berturut-turut, karena tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan China—dua ekonomi terbesar di dunia—terus melemahkan permintaan untuk aset aman tradisional.

Namun, ekspektasi kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS terus memberikan tekanan pada dolar, menjaganya pada level rendah dan berkontribusi pada peningkatan moderat emas, yang baru-baru ini mencapai titik terendah lebih dari dua minggu.

Menurut alat FedWatch dari CME Group, pelaku pasar sepenuhnya anticipasi untuk pertemuan dua hari mendatang pada hari Rabu, di mana diperkirakan The Fed akan mengurangi suku bunga sebesar 25 basis poin, dan mereka juga mempertimbangkan kemungkinan pemotongan lebih lanjut pada bulan Desember.

Harapan ini didasarkan pada data inflasi AS terbaru yang dirilis pada hari Jumat. Baik indeks harga konsumen keseluruhan maupun indeks inti (yang tidak memasukkan makanan dan energi) meningkat 3% secara tahunan pada bulan September, yang memperkuat ekspektasi akan pengetatan moneter tambahan.

Ketegangan antara AS dan Rusia semakin meningkat setelah Presiden Putin mengumumkan keberhasilan uji coba rudal jelajah bertenaga nuklir yang baru. Menanggapi hal ini, Presiden Trump mengingatkan bahwa kapal selam nuklir milik Amerika berada di lepas pantai Rusia, yang mempertahankan risiko untuk eskalasi lebih lanjut dan ketidakstabilan geopolitik. Semua ini terus memberikan dukungan bagi emas sebagai aset yang aman. Namun, optimisme tentang perdagangan antara AS dan Cina bisa menghambat pertumbuhan lebih lanjut.

Pada hari Minggu, perwakilan dari Amerika Serikat dan Cina mencapai kesepakatan mengenai kerangka kerja awal untuk potensi perjanjian perdagangan, yang akan dibahas dalam pertemuan mendatang antara Trump dan Ketua Xi Jinping, yang sudah dijadwalkan minggu ini. Hal ini meredakan kekhawatiran akan adanya perang dagang besar-besaran dan secara umum meningkatkan sentimen positif di pasar saham. Sementara itu, para investor mungkin akan menahan diri untuk melakukan pembelian jangka panjang baru pada pasangan XAU/USD menjelang risiko penting yang terkait dengan acara bank sentral akhir pekan ini.

Dari sudut pandang teknis, harga yang stabil di bawah level psikologis $4,000, bersamaan dengan munculnya momentum negatif dalam Indeks Kekuatan Relatif (RSI) pada grafik harian, menegaskan kemungkinan penurunan lebih lanjut untuk logam mulia ini.

Sebaliknya, jika terjadi penembusan di atas level tertinggi sesi Asia, yang berkisar antara $4,019 hingga $4,020, itu bisa dianggap sebagai peluang untuk penjualan, namun akan ada batasan di zona $4,050 hingga $4,055. Jika harga melewati zona ini, maka akan memicu kenaikan penutupan posisi pendek menuju area $4,109 hingga $4,110.