Pasar telah menyerap berita tentang serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran dengan cukup tangguh. Mengapa hal ini terjadi, dan mengapa reaksinya relatif tenang? Pertanyaan-pertanyaan ini kemungkinan besar tidak memiliki jawaban pasti. Reaksi pasar selalu diatur oleh perilaku manusia karena oranglah—bukan robot atau AI—yang membuat keputusan. Oleh karena itu, jika reaksinya lemah, berarti perang Iran-Israel tidak lagi menjadi satu-satunya fokus perhatian investor.

Menurut pandangan saya, ini cukup logis, karena kemungkinan de-eskalasi antara AS dan Iran dalam waktu dekat cukup tinggi. Konflik Iran-Israel, di sisi lain, adalah perselisihan lokal yang telah berlangsung selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun. Pasar telah belajar untuk merespons dengan tenang terhadap ketegangan di wilayah ini. Saya tidak percaya Amerika akan terus menyerang fasilitas nuklir Iran. Perang yang melibatkan partisipasi langsung AS akan sangat merugikan bagi Amerika dan terutama bagi Donald Trump secara pribadi. Selama lima bulan pertamanya sebagai Presiden AS, catatan Trump cukup tidak mengesankan. Sebagian besar, pemimpin Partai Republik ini lebih banyak menimbulkan gangguan daripada perbaikan. Ingat bahwa dalam dua setengah bulan negosiasi, hanya satu kesepakatan dagang yang telah ditandatangani.

Mengingat hal ini, AS melakukan serangan terhadap situs nuklir dan menyatakan bahwa program nuklir Iran telah dihancurkan, dan itu saja. Mengapa meluncurkan lebih banyak serangan? Bahkan jika Iran membalas dengan menargetkan pangkalan militer AS di Suriah, Washington dapat memilih untuk tetap diam dan menghindari eskalasi lebih lanjut. Ini menciptakan situasi "1–1": AS menyerang, mengklaim keberhasilan, Iran merespons, dan berakhir di situ.

Tidak diragukan lagi, tidak ada kepastian penuh bahwa fasilitas nuklir di Fordow, Natanz, dan Isfahan telah sepenuhnya dihancurkan. Namun, tidak ada yang membutuhkan kepastian tersebut. Dunia khawatir akan "ancaman nuklir" dari Iran, tetapi planet ini telah melihat lebih dari cukup ancaman selama dekade terakhir, dengan atau tanpa Iran. Uni Eropa, misalnya, tidak pernah secara terbuka menuntut penghancuran pengembangan nuklir Iran. Ini memungkinkan interpretasi bahwa konflik ini adalah antara AS dan Iran, bukan Iran dan seluruh dunia.

Struktur Gelombang EUR/USD:

Berdasarkan analisis EUR/USD, saya menyimpulkan bahwa instrumen ini terus mengembangkan segmen tren bullish. Struktur gelombang sangat dipengaruhi oleh peristiwa berita, terutama keputusan Trump dan kebijakan luar negeri AS. Target gelombang 3 mungkin meluas hingga level 1.25. Oleh karena itu, saya terus mendukung pembelian, dengan target awal sekitar 1.1708, yang sesuai dengan 127.2% Fibonacci. De-eskalasi perang dagang dapat membalikkan tren naik, tetapi tidak ada tanda-tanda pembalikan atau de-eskalasi. Perang Iran-Israel telah menghentikan penurunan dolar, tetapi saya tidak percaya itu akan membalikkan penurunan tersebut.

Struktur Gelombang GBP/USD:

Pola gelombang GBP/USD tetap tidak berubah. Kami berhadapan dengan segmen tren bullish yang impulsif. Di bawah Trump, pasar mungkin menghadapi banyak kejutan dan pembalikan, yang dapat secara signifikan mengubah gambaran gelombang, tetapi skenario kerja tetap utuh pada titik ini. Trump terus bertindak dengan cara yang melemahkan permintaan untuk dolar. Target untuk gelombang naik ketiga adalah sekitar 1.3708, yang sesuai dengan 200.0% Fibonacci dari gelombang global 2 yang diasumsikan. Oleh karena itu, saya terus mendukung pembelian, karena pasar tidak menunjukkan kecenderungan untuk membalikkan tren.

Prinsip Analisis Inti Saya:

1. Struktur gelombang harus sederhana dan jelas. Struktur yang kompleks sulit dimainkan dan sering berubah.
2. Jika Anda tidak yakin tentang pasar, lebih baik tidak terlibat.
3. Tidak ada yang namanya kepastian 100% dalam arah pasar. Selalu gunakan perintah Stop Loss pelindung.
4. Analisis gelombang dapat digabungkan dengan jenis analisis dan strategi trading lainnya.